Jumat, 09 September 2011

Pameran Warna-warni Empat

Empat perempuan melukis bersama. Dan lahirlah kelompok Indonesia Warna, yang lantas dijadikan judul pameran bersama mereka di sebuah lobi hotel bintang lima bertaraf internasional di Jakarta. Pembuka pameran mereka adalah salah satu kolektor dan pengagum mereka yaitu Ir Trisiwindono, Presiden Direktur PT Pertamina EP. Ini bisa jadi mungkin semacam strategi untuk memperkuat citra Indonesia Warna di mata publik.

Kiki, yang bertindak sebagai juru bicara kelompok ini, dengan rendah hati mengatakan bahwa mereka adalah pemula. Keempat perempuan yang bersahabat sejak lama ini berkumpul dan mengikuti sesi melukis cat air di bawah bimbingan perupa Agus Budiyanto. Selama enam tahun mereka tekun mengasah kemampuan dan mendalami teknik melukis. Dan tibalah saatnya mereka unjuk diri ke publik.

Para perempuan ini seakan ingin mengajak publik untuk back to nature, kembali ke alam dan lingkungan semula jadi. Dan hampir semua lukisan mereka memang berbicara tentang keindahan alam dan lingkungan. Pohonpohon, bunga, serangga, kolam ikan, atau sekedar bentang alam yang mempesona.

Keempatnya seakan ingin kembali memperlihatkan bahwa bagaimanapun alam menjadi sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lukisan keempat perempuan ini penuh interpretasi. Goresannya kuat, misalnya saja pada karya Kiki yang berjudul Forest in Dry Season. Warna biru yang dominan, menjadi latar belakang pepohonan yang tegak lurus menjulang ke angkasa. Namun semburat warna kuning dan merah di bagian bawah seakan ingin mengajak penikmat lukisan bertanyatanya mengenai sesuatu yang mengancam. Seakan hendak menggambarkan ancaman kebakaran hutan!

Tapi mereka juga berani bereksperimen. Misalnya lukisan Kiki saat menggambarkan seekor ayam jantan pada lukisan berjudul ”Proud”.

Atau lukisan Tutty yang berjudul “Terumbu Karang”. Hendak bermain-main dengan sentuhan abstrak kah ? Unik juga. Karena hampir semua lukisan sangat kuat dalam aspek realisme atau setidaknya surealisme, tapi sentuhan abstrak, ya boleh jugalah.

Nina Utami sendiri banyak melukis alam yang dipadukan dengan sentuhan religiusitas, yaitu pemandangan alam dengan masjid sebagai latar belakanganya. Ada tiga lukisannya bicara tema tersebut yakni ”Di batas hari”, ”Journey” dan ”Radiance”.

Selain tentu saja lukisan bunga yang penuh warna-warni yang indah. Sedangkan Maya Basoeki tampaknya gemar bermain dengan aspek pencahayaan seperti pada lukisannya yang berjudul ”By The Lake”.

n IS

1 komentar:

Sponsor