Minggu, 18 September 2011

Mengkritik Kekuasaan

Tujuh perupa muda dari Kelompok Garis Merah menampilkan karya-karyanya dalam pameran bersama bertajuk “Kandidat” digelar di Sika Gallery, Ubud, Gianyar, Bali 1-14 Juli 2009. Pameran ini menjadi semacam jeda untuk merenungi perayaan Pilpres tahun ini. Siapa sebenarnya yang layak memimpin bangsa ini lebih baik.

Karya-karya mereka sarat bermuatan kritik terhadap kekuasaan. Dengan menggunakan berbagai ikon dan simbol mereka mencoba menyuarakan keprihatinan terhadap nasib bangsa. Misalnya, Sugiada membubuhkan berbagai macam grafiti dalam lukisannya untuk mengungkapkan ironi kekuasaan.

Suartama memakai media kain karung yang dibubuhi beraneka ikon dan simbol sebagai ungkapan keprihatinannya terhadap nasib bangsa di masa depan. Sementara itu, Fajar dengan gamblang merespon kalender yang dilukisi figur Capres dan Cawapres 2009. Sedangkan Sukariana memanfaatkan dan merespons benda-benda temuan seperti kertas strux, kertas rokok, sobekan brosur yang dibubuhi figure-figur distorsif.

Sementara karya Suyatna tampak manusia berwujud tikus yang mengenakan topeng badut, untuk mengritik penguasa yang lihai menipu rakyat jelata. Radnyana melalui simbol kursi dan piring dalam lukisannya, mencoba mempertanyakan apakah tangan kekuasaan mampu menyentuh salah satu kebutuhan dasar manusia. n WN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsor