Minggu, 18 September 2011

Alam dan Kehidupan Maman PS

Pameran tunggal keempat Maman PS, ‘Alam dan Kehidupan II’, sekaligus meneguhkan jatidirinya di dunia seni lukis. Pelukis kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 2 Juni 1952, ini mengawali kesenimannya sebagai pelukis potret hitam-putih dengan menggunakan arang dan pensil pada tahun 1973. Selama 15 tahun, Maman melakoni profesi sebagai pelukis poster bioskop dan hidup berpindah-pindah dari Jakarta, Semarang dan Surabaya. Pada 1988 dia merasa mencari pengalaman seni dan memilih menetap di Ubud, Bali.

Dalam pameran tunggal di Galeri Surabaya, Jalan Gubernur Suryo 15 Surabaya pada 24-30 Juni ini, dia lebih banyak memilih melukis objek landscape dan figur manusia. Diakui Maman, hal itu karena dirinya tak pernah lepas dengan ikatan batin tanah kelahirannya, Klaten.

Meski di sana dia hanya numpang lahir karena memang lebih banyak berkelana ke berbagai kota namun dia mengaku dekat dan akrab sekali dengan alam pegunungan Merapi Merbabu yang berselimut awan, hamparan sawah yang menghijau, serta pepohonan yang melambai-lambai di tanah leluhurnya itu. Maman memang sosok pelukis yang dibesarkan oleh alam dan pengalamannya sendiri.

Pengalaman masa kecil di pedesaan serta pengalamannya berkelana di berbagai kota besar menjadi pijakan dan modal utama dalam berkreativitas. Lewat karya-karyanya, dia mengajak semua orang untuk mencintai kedamaian dan kehidupan yang beraneka rupa. n HS

1 komentar:

  1. meskipun gak ngerti seni tpii saya berani bilang klo lukisannya hidup banget!!

    BalasHapus

Sponsor