Jumat, 09 September 2011

Mimpi Masa Kecil

Impian dan pengalaman di masa kecil menjadi dorongan dahsyat ketika seseorang memasuki alam dewasa. Cita-cita tersebut akan memacu seseorang untuk merealisasikannya. Berangkat dari itu pula, lima perupa yang tergabung dalam Scala memujudkan impian dalam karya seni rupa yang dipamerkan di Syang Art Space, Magelang, 19 April-4 Mei 2009.

Mereka adalah Hamzah, Imbalo Sakti, Ramadhani Kurniawan, Meistoria Ve, dan Yasrul Sami. Dengan tajuk ”Dream” pada pameran ini dimaksudkan untuk membongkar impian masa kecil para seniman dalam bentuk lukisan. ”... apa yang mereka perjuangkan selama ini secara langsung maupun tidak, tak pernah beranjak jauh dari mimpi masa kanak-kanak mereka. Mimpi masa kecil tidak pernah hilang, ia datang dan pergi,” kata Dwi Marianto.

Karya Hamzah misalnya, tidak melenceng jauh dari pengalaman masa kecilnya. Ia adalah putra Ms Dt Pdk Alam, mantan Wali Nagari yang punya kebiasaan dan hobi berburu serta melukis sejak masa kanak-kanak di zaman penjajahan Belanda. Pengalaman melihat gambar dengan subyek berburu, kata Dwi, membentuk rasa estetis awal Hamzah dalam melukis. Rasa itu kemudian dibongkar dan direkonstruksi sewaktu Hamzah belajar seni lukis di ISI Yogyakarta.

Lahirlah kemudian karya-karya seperti ”Fiestaphoria”, ”Sketsa”, ”Joas!!!”, ”Figure”, ”Fenomenal”, dan ”Relativitas”. Pada ”Fiestaphoria”, Hamzah, memvisualkan nasib ikan di tangan manusia, ada yang menjadi pepes dan ada juga tetap dalam bentuk utuh tetapi ditusuktusuk dengan sebilah bambu. Tetapi meski menjadi ”korban” manusia, ikan-ikan tadi tetap menjadi buruan utama kucing. n HP

1 komentar:

Sponsor