Jumat, 09 September 2011

Hidup Selaras dengan Alam

Sejak lama alam yang penuh dengan berbagai kemungkinan oleh seniman dihayati dengan sepenuh jiwa, diolah menjadi karya-karya seni yang luar biasa. Namun sejak lama juga alam telah dieksploitasi oleh manusia-manusia yang menganggap dirinya beradab, konon demi kemajuan dan modernisasi.

Di mata Irawan Prasetyo, pelukis kelahiran Yogyakarta, 16 Desember 1974, alam adalah pemberi yang tulus, penuh kasih sayang memelihara kehidupan. Eksploitasi terhadap alam telah membuatnya trenyuh. Kehancuran alam hanya menyisakan kegamangan menatap masa depan, tercermin dari latar belakang warna kelabu yang banyak terlihat pada lukisannya.

Pras tamatan Indonesia Communications Academy, Yogyakarta, 1998. Telah tiga kali menggelar pameran tunggal, dua kali di Kendra Gallery (2008 dan 2009) dan sekali di Galerie Idea Damen, Leuven, Belgia (2008). Dari 14 lukisan yang dipamerkan pada 2 – 30 Mei 2009 ini terlihat bagaimana ketakjuban sekaligus kegamangan Pras merenungi hakikat alam yang maha tak terduga.

Kurator pameran, Hardiman, mengelompokkan lukisan Pras ke dalam tiga sub tema, yakni: Mengkritisi Eksploitasi, Mencatat Proses- Menjadi, dan Menghidupkan Sang Waktu. Dalam pengamatan Hardiman, persoalan alam yang digarap Pras lebih ke arah sebagai sang pemberi yang karena proses konstruksi budaya, alam bisa dieksploitasi atas kepentingan manusia. Alam juga dilihat sebagai media pencatatan proses-menjadi, dan alam juga bisa menggugah Pras dalam cara menghidupkan waktu. n WS

3 komentar:

Sponsor